Sabtu, 08 Desember 2012

CIRI IKAN KOLAM AIR DERAS

CIRI IKAN KOLAM AIR DERAS


Membedakan ikan yang berasal dari kolam air deras dengan jenis kolam lainnya tidak begitu sulit, berikut ciri-ciri ikan kolam air deras :

Struktur Tubuh 
- Tubuh ikan lebih panjang dengan bagian kepala yang tirus atau  berbentuk torpedo.
- Sirip-sirp ikan akan lebih panjang dan lebar
- Daging terasa lebih padat ketika ditekan

Karakteristik/Sifat  : 
Agresif dan cepat dikala berenang adalah ciri utama dari ikan air tawar arus deras. 

Rasa
- Lebih Gurih dan kering ketika digoreng
- Tidak bau tanah


Artikel yang berhubungan :

KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH NANAS

KANDUNGAN DAN MANFAAT BUAH NANAS



KANDUNGAN GIZI
JUMLAH
Kalori
52 Kal
Protein
0.40 g
Lemak
0.20 g
Karbohidrat
16.00 g
Fosfor
11.00 mg
Zat Besi
0.30 mg
Vitamin A
1300.000 S.I
Vitamin B1
0.08 mg
Vitamin C
24.00 mg
Air
85.30 g
Bagian yg dapat dimakan
53 %

(Direktorat Gizi Depkes RI 1998)

Manfaat Buah Nanas 

Beberapa Khasiat buah nanas yang telah masak:
  •     bersifat dingin, 
  •     dapat mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan,
  •     membantu pencernaan Makanan di lambung,
  •     anti radang,
  •     peluruh kencing (diuretik),
  •     membersihkan jaringan kulit yang mati,
  •     mengganggu pertumbuhan sel kanker,
  •     menghambat penggumpalan trombosit.

Beberapa Penyakit yang dapat disembuhkan dengan Buah nanas:
  • Air perasan (Jus) Nanas: Cacingan, radang tenggorokan, Beri-beri, menurunkan berat badan, masalah pencernaan
  • Daun Nanas (cuci bersih, ditumbuk halus, balurkan pada yang sakit): Untuk luka bakar, gatal dan bisul
  • Ketombe: Sediakan 1/4 Buah nanas masak. Kupas kulitnya, lalu parut, peras, dan saring. Tambahkan air perasan 1 Buah jeruk nipis dan aduk sampai rata. Gunakan ramuan ini untuk menggosok kulit kepala yang berketombe. Lakukan malam sebelum tidur. Keesokan paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.
  • Peradangan kulit: sediakan 1/2 Buah nanas yang telah masak. Kupas kulitnya, lalu parut. Hasil parutannya dipakai untuk menggosok kulit yang bersisik dan mengelupas. Lakukan sekali sehari, malam sebelum tidur. Keesokan paginya baru dicuci bersih. Lakukan setiap hari.
  • Sembelit: minum air perasan dari 3 Buah nanas, namun pilihlah Buah yang belum matang benar dan agak sedikit asam.

Efek Samping dari buah nanas:
  • Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis Obat yang dapat menggugurkan kandungan. Karena itu, nanas dapat digunakan untuk melancarkan terlambat haid. Karena itu, perempuan Hamil dilarang mengkonsumsi nanas muda.
  • memicu rematik. Di dalam saluran cerna, buah nanas terfermentasi menjadi alkohol. Ini bisa memicu kekambuhan rematik gout. Penderita rematik dan radang sendi dianjurkan untuk membatasi konsumsi nanas.
  • meningkatkan gula darah. Buah nanas masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Jadi, bagi penderita diabetes, sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.
  • menimbulkan rasa gatal. Terkadang sehabis makan nanas segar, mulut dan lidah terasa gatal. Untuk menghindarinya, sebelum dimakan, rendamlah potongan buah nanas dengan air garam.
Sumber : http://www.bagi.me/2012/08/manfaat-dan-khasiat-buah-nenas.html


 Artikel Yang Berhubungan :
- Nanas Madu Subang
- Foto Budidaya Nanas
- 7 Fakta Unik Buah Nanas
- Menemukan Nanas Simadu
- Nanas Subang Diminati Dunia




7 Fakta Unik Buah Nanas

7 fakta Unik Kandungan Buah Nanas

7 fakta unik kandungan buah nanas - Anda gemar mengkonsumsi buah nanas ? Memang, buah nanas sangat segar dan manis. Apalagi jika anda memang penyuka dari buah yang satu ini, pasti akan sangat ketagihan untuk terus memakan buah nanas ini. Dan bauh nanas seringkali dipadukan untuk membuat es buah, nanas menjadi salah satu bahan utama es buah karena buah ini memang sangat segar, jadi cocok untuk dijadikan sebagai salah satu bahan es buah.

Pada informasi kali ini, akan dibahas mengenai buah nanas. pembahasannya akan terfokus kepada beberapa fakta tentang kandungan dari buah nanas ini. Anda penasaran ? Silahkan anda simak informasi berikut ini dari SituSaja

Berikut ini adalah
 7 fakta unik kandungan buah nanas :

1. Tanaman nanas aslinya berasal dari daerah belantara Amerika Selatan tepatnya di daerah Brazil dan Paraguay.
 

2. Christopher Columbus menemukan pertama kali tanaman nanas di Guadalupe, kepulauan Karibia pada tahun 1493 dan dia membawanya kembali ke Spanyol. Sementara itu, sejarah mencatat bahwa buah nanas pertama kali datang di Inggris pada tahun 1660.
 

3. Orang Spanyolpun menggunakan kata “pine cone” untuk menyebut buah nanas tersebut karena bentuknya yang hampir sama dengan biji pinus. Setelah Christopher Columbus memperkenalkan buah nanas ke Spanyol, buah nanas menjadi sangat populer di kalangan pelaut karena dapat mencegah penyakit kudisan.
 

4. Baru pada sekitar tahun 1694, kata “pine cone” yang merujuk ke buah nanas diganti menjadi “pineapple” untuk menghindari kesimpang siuran dalam perdagangan.
 

5. Orang Spanyol pula yang memperkenalkan pertama kali buah nanas ke Hawaii yang sekarang telah menjadi produsen terbesar buah nanas di dunia. Sepertiga buah nanas di dunia berasal dari sana dan lebih dari 60% nanas kalengan juga diproduksi di Hawaii.
 

6. Pada tahun 1911, Henry Ginaca menemukan mesin yang dapat membuat biji dan mengupas 35 buah nanas setiap menitnya secara otomatis. Hal ini turut mempermudah dalam pengemasan nanas kalengan.
 

7. Jika biasanya kita membuang kulit buah nanas ketika hendak memakannya, tidak demikian dengan industri nanas kalengan. Mereka masih memanfatakan limbah tersebut untuk berbagai macam keperluan, seperti bahan pembuatan alkohol, vinegar, atau pakan ternak.
 

Itulah informasi mengenai
 7 fakta unik kandungan buah nanas tersebut. Jangan lewatkan informasi menarik lainnya dari SituSaja

Sumber : http://situsaja.blogspot.com/2012/03/7-fakta-unik-kandungan-buah-nanas.html


 Artikel Yang Berhubungan :
- Nanas Madu Subang
- Kandungan dan Manfaat Buah Nanas
- Menemukan Nanas Simadu
- Nanas Subang Diminati Dunia

MENEMUKAN NANAS SIMADU

MENEMUKAN NANAS SIMADU 



Tidak semua nanas yang dihasilkan di kebun, bisa disebut simadu. Dari satu kebun, hanya sekitar 10 persen yang bisa menjadi nanas simadu. Meskipun nanas non simadu besar dan manis, kenikmatan ketika menyantap nanas simadu akan berbeda. Nah berikut ciri-ciri nanas simadu :
- Mata pada kulit nanas lebih besar (bolotot)
- Warna lebih mencolok, tidak kusam dan lebih bening
- Di sela-sela matanya ada cairan lengket seperti madu 
- Baunya  harum dan khas
Suara nanas Simadu ketika disentil seperti suara ketika kita menyentil telapak tangan kita.
- Buah terasa  padat tapi empuk kalau disentil, karena didalamnya banyak kandungan air dan gulanya
- Perhatikan penampakan semut di nanas (ingat ada gula ada semut)
- Kalau main ke kebun, biasanya nanas simadu akan banyak dihasilkan bila intensitas   pencahayaan  sinar matahari yang tinggi, sedikit naungan pada pohon nanas, tingkat kebersihan  kebun dari rerumputan serta pemupukan

SELAMAT BERBURU NANAS SIMADU, KAMI BANTU UNTUK MENEMUKAN NANAS SIMADU KLIK DISINI

 Artikel Yang Berhubungan :
- Nanas Madu Subang
- Penawaran Nanas Madu Subang
- Foto Budidaya Nanas
- 7 Fakta Unik Buah Nanas
- Kandungan dan Manfaat Buah Nanas

- Nanas Subang Diminati Dunia

Kamis, 22 November 2012

NANAS MADU SUBANG

Nanas "Madu" Subang

Tidak lengkap rasanya bila berkunjung ke wilayah Subang, tidak mencicipi nanas Subang yang telah sohor ke penjuu negeri dengan nanas “si Madu “ yang rasanya manis dan tidak meninggalkan kecut di lidah. Nanas adalah salah satu produk andalan kabupaten Subang.
Setiap tahun Subang menghasilkan tidak kurang 59.000 ton nanas. Sentra produksi buah yang kulitnya bersusun sisik ini di Kecamatan Jalancagak. Tetapi, tidak semua nanas yang dihasilkan adalah nanas "Si Madu" yang kondang ke seluruh negeri. Nanas jenis ini terkenal karena berair banyak dan mempunyai rasa manis tanpa rasa getir dan tidak menyebabkan gatal di kerongkongan.
Buah yang memiliki berat antara 3-3,5 kilogram ini menjadi istimewa karena tidak mudah ditemukan. Sama seperti satu atau dua kelapa muda kopyor yang ditemukan dalam rimbunan buah kelapa, sebutir atau dua butir nanas madu mungkin bisa ditemukan dalam satu kuintal nanas. Itu sebabnya tidak mudah bagi yang ingin mencicipi buah itu menemukannya dalam deretan kios penjual nanas yang bertebaran di sepanjang jalan di Kecamatan Jalancagak.
Mengenal Lebih Jauh Nanas Subang
Nenas cv. Smooth Cayenne berukuran besar, berat buah antara 1,5 – 5 kg (rata-rata 2,3 kg). Bentuk buahnya lonjong atau silindris, warna kulit buah hijau kekuningan, dengan mata yang datar. Daging buahnya berwarna kuning pucat sampai kuning. Inti buahnya berukuran sedang. Rasa buahnya manis asam, rendah serat dan berair serta memiliki aroma yang khas. Karena rasanya yang agak masam, nenas cv. Smooth Cayenne sangat baik sebagai bahan olahan, seperti selai, juice, nenas kaleng, pure dan lain sebagainya.
Kecamatan Jalancagak merupakan sentra utama pengembangan nenas di kabupaten Subang dengan luas areal 2608 Ha atau sekitar 80 % dari total pengembangan seluas 3.253 Ha. Desa Bunihayu, Kumpay, Curugrendeng, Tambakan, Tamabak Mekar dan Cimanglid merupakan daerah yang terluas menanam nenas yaitu 492 ha, 372 ha, 268 ha, 229 ha, 215 ha dan 286 ha. Sedangkan desa lainnya dibawah 200 ha.
Sebagai tanaman rakyat, budidaya nenas di Kabupaten Subang dilakukan secara sederhana di sekitar pekarangan rumah dan tegalan, dengan input teknologi yang terbatas. Bentuk kebun rata-rata belum sehamparan dan letaknya terpencar. 
Oleh karena itu, produktivitas nenas yang dihasilkan pada umumnya masih berkisar antara 20 – 35 ton/ha. Apabila teknologi budidaya dilakukan dengan lebih baik, produktivitas nenas Subang dapat ditingkatkan sampai dengan 50 - 60 ton/ha. 
Rendahnya produktivitas nenas juga disebabkan karena tanaman yang diusahakan sebagian besar berumur diatas 10 tahun. Agar tanaman dapat berproduksi tinggi dengan kualitas yang terjamin, perlu dilakukan pembongkaran tanaman dan menggantikannya dengan pertanaman baru yang berasal dari bibit baru. Sebagian petani yang bermodal telah melakukan budidaya secara intensif. Mereka umumnya juga mempunyai posisi kuat dalam pemasaran.
Masa panen nenas di Kabupaten Subang berlangsung sepanjang tahun, Panen raya terjadi pada bulan Oktober sampai Januari, dengan rata-rata produksi 20 - 35 ton/ha. Panen sepanjang tahun dapat dilakukan karena petani melakukan pengaturan pola tanam dan pengaturan pembungaan dengan ethrel. 
Sentra utama pengembangan nenas di Kabupaten Subang, tersebar di lima Kecamatan, yaitu Kecamatan Sagalaherang, Jalancagak, Cisalak, Tanjungsiang, dan Cijambe. Disamping itu, nenas juga dikembangkan di Kecamatan Cibogo, Pagaden, Purwadadi, Patokbeusi, Binong, Compreng dan Subang.
Sumber:http://www.zimbio.com/member/budiana/articles/FKf0CNNHhCE/Nanas+Si+Madu


 Artikel Yang Berhubungan :
- 7 Fakta Unik Buah Nanas
- Kandungan dan Manfaat Buah Nanas
- Menemukan Nanas Simadu
- Nanas Subang Diminati Dunia

NANAS SUBANG DIMINATI DUNIA

NANAS SUBANG DIMINATI DUNIA


Buah yang berasal dari negara Brazil ini ternyata dapat tumbuh di daerah tropis, terutama di sekitar daerah khatulistiwa. Maka tak heran jika Indonesia yang termasuk wilayah khatulistiwa,  tercatat sebagai negara eksportir nanas nomor tiga setelah Filiphina dan Thailand. Salah satu daerah penghasil nanas terbaik di Indonesia adalah Subang, bahkan nanas Subang diminati hingga pasar dunia. Nanas Subang diminati pasar luar negeri karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan nanas yang ada di daerah lain, nanas Subang juga biasa disebut dengan nanas madu karena memiliki rasa yang manis.
Selain rasanya yang manis masih banyak keunggulan yang dimiliki nanas madu, antara lain nanas madu memiliki daging yang empuk dan tidak berserat,memiliki kadar air yang tinggi, serta memiliki ukuran buah yang lebih besar daripada nanas biasa. Berat satu buah nanas Subang bisa mencapai berat rata – rata berkisar antara 1 kg sampai 2,5 kg.
Kini kesegaran dan keunikan nanas madu yang dihasilkan para petani di daerah Subang telah mampu melanglang buana hingga pasar internasional. Banyaknya pesanan nanas yang datang dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Iran, Singapura, Arab Saudi serta permintaan dari konsumen lokal dalam jumlah yang banyak. Menjadi tantangan yang besar bagi para petani nanas di Subang, agar tetap bisa memenuhi banyaknya permintaan yang datang. Karena sampai saat ini kendala yang dihadapi para petani nanas adalah ketiadaan stok barang untuk memenuhi pesanan yang ada.
Walaupun nanas merupakan buah yang tidak terpengaruh dengan musim, tetapi nanas yang sesuai dengan pesanan mancanegara masih sulit dipenuhi. Para importir nanas hanya mau membeli nanas dari kebun yang telah terakreditasi. Itu artinya para importir nanas tidak mau membeli nanas dengan kualitas sembarangan, misalnya saja Korea Selatan yang meminta nanas dengan bobot buah 1,7 – 2,2 kg. Potensi nanas Subang untuk terus mendunia masih terbuka lebar, dan tugas besar bagi para petani Subang untuk selalu menghasilkan nanas dengan kualitas terbaiknya guna memenuhi permintaan nanas baik untuk pasar dalam  negeri maupun pasar dunia.
nanas33 219x146 Nanas Subang, Diminati Dunia
Disamping memiliki potensi pasar yang bagus, ternyata buah nanas juga memiliki banyak manfaat.  Di dalam buah nanas terkandung banyak vitamin B, vitamin C, fosfor, kalium, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, serta enzim bromelain. Selain itu  buah nanas juga dapat mencegah serangan jantung, beri – beri, stroke dan masih banyak lagi penyakit yang dapat dicegah dengan mengkonsumsi buah nanas.
Sumber gambar : http://www.kompas.com/data/photo/2010/01/18/3652460p.jpg 


 Artikel Yang Berhubungan :
- Nanas Madu Subang
- 7 Fakta Unik Buah Nanas
- Kandungan dan Manfaat Buah Nanas
- Menemukan Nanas Simadu

Jenis Kolam Budidaya Air Tawar

Jenis Kolam Budidaya Air Tawar


Kolam Tanah


                           
Kolam Semi Permanen

  
Kolam Permanen

Kolam Air Tenang

Kolam Air Deras

Kolam Jaring Apung

Kolam Terpal

 

Apa Kabar Ikan Mas Kolam Air Deras ?

Apa Kabar Ikan Mas Kolam Air Deras ?

 
Budidaya ikan mas di kolam air kembali jadi alternatif setelah daya dukung lingkungan waduk untuk budidaya di keramba jaring apung menurun  

Nendi Mulyadi tak bisa sebangga dulu lagi ketika menceritakan usaha budidaya ikan masnya di Kolam Air Deras (KAD). Lelaki asal Subang itu menyebutkan, sistem budidaya tersebut memang pernah mengalami masa keemasanpada1995. Tetapi makin kesini, konsep budidaya yang mulai populer di Indonesi sejak 1980 itu kian ditinggalkan. Apalagi sejak munculnya virus KHV (Koi Herpes Virus) di 2002 yang membuat banyak pembudidaya gulung tikar.
Di  Jawa Barat (Jabar)—yang paling banyak menerapkan konsep KAD—saat  ini pun mengalami penurunan produksi ikan mas dari sistem budidaya yang juga dikenal sebagai running water system itu. Fakta ini ditandai dengan berkurangnya jumlah pembudidaya ikan mas yang menerapkan teknologi dari Jepang tersebut di beberapa sentrabudidaya ikan mas Jabarseperti Majalaya, Bandung, Sumedang,dan sekitarnya.
Data Dinas Perikanan Provinsi Jabar menyebutkan, sampai 2009,jumlah pembudidayaikan mas di KAD wilayah Jabarmengalami kenaikan hingga 15,26 %. Yaitu pada 2008 sebanyak 2.963 orang menjadi 4.257 orang di 2009. Tapi di 2010angka tersebut malah turun jadi 1.153 orang.
Tak sedikit para pembudidaya ikan mas di KAD yang beralih ke sistem KJA (Keramba Jaring Apung) karena dianggap lebih efisien. Padahal menurut Kepala Dinas Perikanan Jabar,Ahmad Hadadi, ikan mas produksi KAD memiliki segmentasi pasar dan keunggulan tersendiri. “Dari sisi rasa lebih enak dan tampilan juga lebih disukai konsumen,”ujarnya.
Sementara dari segi kualitas, Dosen Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor, Enang Harris Surawidjajamenyatakanikan mas hasilbudidaya kolam air deras lebih bagusdibandingkan ikan mas dari KJAdan tidak berbau lumpur. Terlebih harga jualnya juga lebih tinggi Rp 5 ribu dibanding ikan mas KJA.
Nendi atau lebih akrab dipanggil Asepmenyebutkan, harga per kgikan mas KAD sekarang ini Rp 18.500 untuk ukuran 1–2ekor/kg. Ikan yang dijualAsep tersebut berukuran lebih besar karena sasaran pasarnyabukan untuk pasar becek, melainkan untuk restoran, rumah makanatau pemancingan sehingga harganya jauh lebih tinggi.
“Selain itujuga karena nilai FCRnya (Feed Convertion Ratio/ efisiensi pakan) tinggi sehingga memaksa pembudidayaKAD memelihara ikannya dengan ukuran besar, agar biaya operasional bisaditutup,” jelasnya.Dengan fakta seperti ini, apakah budidaya ikan mas KAD masih dianggap tidak menguntungkan? Simak baik-baik pemaparan para ahli berikut ini.

KAD vsKJA
Pembudidaya ikan mas KAD saat ini banyak yang beralih ke sistem KJA. Tak salah memang karena menurut Enang, sistem budidaya ikan mas jika dilakukan di KJA akan lebih efisien. Terlebih ketika daya dukung lingkungan untuk kolam air deras berkurang.
Ditambahkannya, dulu ketika waduk belum kelebihan kapasitas seperti sekarang, budidaya di KJA bisa menjadi alternatif pilihan budidaya. Inikarena ketersediaan oksigen di KJA masih tinggi dan pergantian airnya masih bagus. Selain itu, arusnya tidak terlalu tinggi, maka efisiensi pakan atau FCR juga bagus  yaitu sekitar 1 : 1,2.  “Tak heran jika kolam air deras kalah bersaing dengan KJA, “tegas Enang.
Menurut Head of Sales Aquafeed Operation PT Suri Tani Pemuka,Aminto Nugroho, nilai efisiensi pakan di KJA berkisar 60 – 65% dibanding KAD yang berkisar 50 – 60%. “Artinyapakan yang dikonsumsi akan lebih banyak diserap menjadi nutrisi jika ikan dipelihara di KJA,“ jelasnya.
Ahmad Hadadi pun menimpali. Dulu,pemeliharaan di KJA lebih kompetitif.  Pasar ikan mas KJA terbuka lebar, karena ikan mas  yang dihasilkan kebanyakan untuk konsumsi yaitu ukuran 7 – 8ekor/kg. Sementara dari segi efisiensi ongkos produksi menurut Aminto juga lebih murah di KJA karena tidak perlu beli tanah dan buatkolam,  dibanding KAD yang butuh biaya konstruksi kolam yang kuat.
“Apalagi ditambah dengan adanya arus balik atau up welling sehingga kualitas airnya menjadi jelek dan keruh,” tambah Hadadi. Ini akan berdampak pada penyebaran KHV yang cepat dan  kualitas ikan mas yang dipelihara di waduk jadi bau lumpur.
Technical RepresentatifPT Matahari Sakti,Aji Sukarna yang sehari-harinya bekerja mengunjungi pembudidaya ikan mas KADmengimbuhi, pertumbuhan ikan mas di KJA sekarang juga menjadi lebih lambat. Banyak pembudidaya ikan mas di KJA menggunakan pakan dengan protein rendah yaitu berkisar 28 – 30% dengan FCR nya 2. Padahal konsumsi protein yang sesuai untuk ikan mas adalah 28 – 32 %. “Nilai FCR  KJA tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan FCR KAD sekarang yaitu sebesar 1,8, padahal seharusnya FCR KAD harus lebih tinggi dibanding KJA,” kataEnangmenambahkan.

KHV Bukan kendala
Menyoal penyakit, Direktur Produksi–KementerianKelautan dan Perikanan (KKP) Iskandar Ismanadji punya pendapat sendiri. Serangan KHV memang telah merugikan hampir seluruh pembudidaya ikan mas KAD, namun penyebaran ini bukan karena sistem budidayanya, tapi memang karena jenis ikan mas yang mudah terserang virus KHV. “Sehingga banyak pembudidaya meninggalkan komoditas ikan mas akibat tidak bisa mengantisipasi KHV dan beralih ke  ikan nila,” jelasnya.
Hal serupa diutarakan Enang. Ia mengatakan penyebaran virus KHV di KAD memang lebih cepattapi masa pemulihannya juga lebih cepat. Ini karena terjadinya pergantian air secara terus menerus di kolam air deras sehingga kualitas air yang terserang KHV lebih cepat pulih. “Dan ketika komoditasnya diganti yang baru maka KHV tidak akan  muncul kembali,” ujarnya.
Asep pun menuturkanjikasaatini kendala penyakit tidak terlalu dikhawatirkan lagi. Sebab dengan teknologi yang sudah berkembang sekarang,penyakit bisa diminimalisir. Untuk mengatasi dan mengantisipasi masalah penyakit,Asep biasanya menggunakan obat-obatan alami seperti bawang putih.  Berkat hal itu, meski sempat bangkrut akibat KHV di 2002, Asep bisa bangkit kembali dan meneruskan usaha budidaya ikan mas KAD hingga sekarang.
Kekhawatiran Asep justru pada kondisi alam yang sudah tidak bersahabat. Ia mengungkapkan, akibat cuaca yang tidak menentu 3 bulan yang lalu terjadi banjir di wilayah budidayanya.
Tentang hal ini, Hadadi menyatakan,faktor alam memang sangat memengaruhi budidaya KAD. “Jika curah hujan terlalu tinggi pada musim-musim tertentu maka otomatis tingkat kekeruhan air sungai yang menjadi sumber KAD akan menjadi tinggi,” jelasnya.
Apalagi jika sumber air yang digunakan untuk budidaya dijadikan tempat untuk buangan limbah dari aktivitas industri.  “Maka akan menambah keruh dan tercemarnya air sungai sehingga tidak cocok lagi untuk budidaya ikan mas,”tutur Hadadi. Daya dukung lingkungan yang kianburuk tersebut adalah salah satu alasan berkurangnya jumlah pembudidaya ikan mas KAD.
Sementara Aji Sukarna mengatakan,tingkat kekeruhan seringkali dikeluhkan oleh para pembudidaya.  Jika air sudah keruh maka warna air akan berwarna kecoklatan dan ikan sudah pasti banyak yang mati. “Karena air yang keruh akan menghambat cara kerja insang dan terjadi sesak pada ikan,” jelasnya.
Persoalan yang sama juga dikemukakan Enang. Dia berpendapat akibat dari cemaran tersebut maka ketersedian sungai yang bersih menjadi penghambat. “Kecuali wilayah kolam air deras didirikan di dekat mata air yang barangkali mata airnya masih menghasilkan kualitas air yang bagus,” tambahnya.
Sales ManagerPakan Ikan PT Sinta Prima Feedmill, Hartadi ikut khawatir dengan kondisi fungsi lahan dan air yang makin terbatas sekarang ini. Menurutnya debit air sungai di wilayah tertentu rata-rata menurun karena ada pemanfaatan yang dipakai banyak orang seperti untuk irigasi pertanian dan kebutuhan rumah tangga. “Intensitas debit air pun jadi kianberkurang padahal debit air termasuk unsur penting dalam budidaya  KAD,” tegasnya.
Iskandar menyebutkan debit air yang sesuai di kolam air deras minimal adalah 100 liter per menit. Dan untuk itu, maka pemilihan lokasi perlu diperhatikan jika berbudidaya di kolam air deras.
Menurut Enang, lokasi kolam sebaiknya diwilayah yang bersih mulai dari hulu hingga hilirnya. Sebaiknya lokasi yang terjal dan aliran sungainya terdapat riak yang besar,bukan dataran rendah yang tenang yang dipilih. “Karena riak yang besar tersebut sudah pasti menghasilkan debit air yang tinggi juga,” jelasnya.
01 May 2011
http://www.trobos.com/show_article.php?rid=12&aid=2906 

Artikel yang berhubungan :
- Jenis Kolam Budidaya Ikan Air Tawar
- Ciri Ikan Kolam Air Deras